Hadir pada kesempatan ini mewakili Pengurus Pusat ASOHI Drh Almasdi Rahman, Ketua Sub Bidang Pemerintahan. Selain itu rapat ini juga diikuti berbagai perwakilan stake holder diantaranya Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU), Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Pinsar Petelur Nasional (PPN). Rapat ini juga dihadiri oleh pejabat lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

 

Rapat ini dipimpin langsung oleh Direktur PPHNak Ditjen PKH Tri Melasari, S.Pt., M.Si. Menurut Tri Melasari tujuan rapat ini adalah dalam rangka Promosi Peningkatan Konsumsi Protein Hewani yang akan dilaksanakan bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.

 

Tri Melasari juga menerangkan bahwa selama ini Kementan selalu mendukung jika ada perusahaan atau peternak yang mau melakukan ekspor produknya. “Kementan siap melakukan pendampingan dan melakukan harmonisasi dengan instansi terkait, namun untuk buyernya atau tujuan ekspornya dipersilahkan untuk perusahaan atau peternak mencari sendiri,” ujarnya. 

 

Dalam kesempatan ini juga disinggung tentang suksesnya pelaksanaan Puncak Peringatan Hari Ayam dan Telur (HATN) dan World Egg Day 2023 di Blitar. Menurut Ricky Bangsaratoe (PINSAR Indonesia) yang menjadi Ketua Panitia HATN 2023, rencananya pelaksanaan HATN ke-13 tahun 2024 akan di gelar di Kalimantan Timur. 

 

Berbagai rangkaian kegiatan promosi peningkatan konsumsi protein hewani ini berupaya untuk selalu melibatkan ibu-ibu PKK, Posyandu dan BKKBN. Selain itu juga perlu berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dengan memanfaatkan Hari Kesehatan Dunia yang diperingati setiap tanggal 7 April untuk mengedukasi para dokter bahwa daging dan telur ayam tidak disuntik dengan hormon, tidak menyebabkan kolesterol dan aman dari residu antibiotik.

 

Peningkatan konsumsi daging dan telur ayam bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Pentingnya pemenuhan gizi untuk anak harus menjadi prioritas utama dalam ekonomi keluarga dibandingkan pengeluaran untuk beli Pulsa, Rokok, dll.

 

Menurut Ir Bambang Suharno sasaran edukasi HATN selama ini adalah Ibu-Ibu PKK, Pelajar/Mahasiswa dan Guru-Gurunya, wartawan media, dan masyarakat umum. Diusulkan pula kolaborasi dengan Kemendikbud, untuk membudayakan konsumsi ayam/telur sebelum proses belajar. Selain itu upaya-upaya untuk meng-counter kampanye negative seputar daging ayam dan telur perlu terus dilakukan oleh semua stak holder. 

 

“ASOHI juga terus melakukan upaya kampanye konsumsi ayam dan telur diantaranya melalui program CSR dalam Rangka Ultah ASOHI setiap tahunnya,” ujar Drh Almasdi Rahman. (WK)