Harga Jeblok, Peternak Tuntut Tata Niaga Ayam |
Written by sekretariat |
Wednesday, 21 May 2014 12:57 |
JAKARTA, 25 Maret 2014. Para peternak ayam tradisional meminta pemerintah menata perdagangan ayam. Sebab, harga ayam pedaging di tingkat peternak sering jatuh akibat panjangnya rantai niaga dan persaingan dengan industri besar. “Ini semestinya segera diatur pemerintah,” kata Ruri Sarasono, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Menurut Ruri, salah satu cara untuk mempersingkat rantai niaga adalah memperbolehkan peternak menjual langsung ayam potong ke konsumen. Selama ini, peternak menjual ayam hidup ke pasar. “Begitu sudah menjual ayam potong, rantai tata niaga bisa dipangkas,” ujarnya. Saat ini harga ayam petelur dan pedaging di tingkat peternak anjlok hanya Rp 10.800 dan Rp 12.000 per kilogram sejak sebulan terakhir. Padahal, normalnya harga ayam petelur dan pedaging adalah Rp 17 ribu per kilogram. Menurut Suparto, peternak ayam asal Lamongan, Jawa Timur, mereka merugi Rp 3.000 per kilogram karena harga pokok produksi mencapai Rp 14-15 ribu per kilogram. Dia mengatakan penurunan harga terjadi karena peternak kelebihan stok. “Pemerintah sebelumnya memberi izin impor hingga 40 persen. Akhirnya populasi over suplai karena permintaan tidak bertambah,” ujarnya.**** (sumber:Tempo.co) |
Ruang Iklan
Kurs IDR
sumber: KlikBCA.com
|
Sentra Download ASOHI
Calculator
Visitors Counter
Today | 620 | |
Yesterday | 2474 | |
This week | 7966 | |
This month | 44769 | |
All | 6226513 |