PARTISIPASI INDONESIA DI KONGRES ONE HEALTH KANADA Print
Written by sekretariat   
Thursday, 28 June 2018 16:39
JAKARTA, Senin 25 Juni 2018. Indonesia kembali berpartisipasi dalam kongres internasional 'One Health' kelima di Saskaton, Kanada pada tanggal 22-25 Juni 2018. Kongres ini merupakan kegiatan tahunan yang mempertemukan praktisi, akademisi dan pemerintah dari seluruh dunia untuk mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengatasi ancaman pandemik dan berdampak pada kesehatan manusia, hewan serta lingkungan. Kegiatan ini juga diikuti secara langsung oleh Kasubdit POH Drh. Ni Made Ria Isriyanthi, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
 
Melalui 2 poster berjudul : "Building multi-sectoral One Health emerging infectious disease and zoonosis surveillance and response capacity in Indonesia: so much more than a training exercise" dan "Antibiotics Use on Small and Medium Scale Broiler Farms in West Java, East Java and South Sulawesi Provinces, Indonesia", Indonesia berbagi pengalaman dalam mencegah dan mengendalikan ancaman pandemik seperti Penyakit Infeksi Baru (PIB), zoonosis dan resistensi antimikroba (AMR). 
 
"Kita menggunakan pendekatan One Health karena untuk mengatasi ancaman itu tidak bisa dilakukan hanya oleh satu sektor saja, namun harus melibatkan semua aspek kesehatan manusia, hewan dan lingkungan," ujar Pebi Purwosuseno dari Ditkeswan, Kementerian Pertanian di Saskatoon, Kanada, pada Jumat (22/6). 
 
Seperti yang diketahui, Indonesia termasuk salah satu hotspot untuk Penyakit Infeksi Baru (PIB) di Asia. Selama 11 tahun terakhir, tercatat sebanyak 167 orang meninggal dunia akibat flu burung, serta kerugian ekonomi yang nilainya tidak sedikit. Upaya pencegahan dan pengendalian PIB dan zoonosis melalui pendekatan ‘One Health’ tersebut telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir melalui program EPT2 bersama dengan FAO ECTAD Indonesia yang dibiayai oleh USAID.
 
Poster lainnya menampilkan kegiatan survei pola penggunaan antibiotik (Antimicrobial Use/AMU) pada peternakan ayam broiler di 3 provinsi utama sentra penghasil ayam broiler di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Menurut Ni Made Ria, kegiatan survei ini merupakan bagian dari lima tujuan strategis rencana aksi global untuk mengendalikan AMR, terutama di sektor kesehatan hewan. (WK)