ANJING KINTAMANI BALI KINI DIAKUI SEBAGAI ANJING RAS DUNIA |
Written by sekretariat |
Monday, 29 April 2019 16:10 |
DENPASAR, Sabtu 13 April 2019. Pada tanggal 20 Februari 2019, Anjing Kintamani Bali resmi disahkan sebagai anjing ras dunia oleh FCI (Federation Cynologique Internasionale). Dengan pengakuan ini, kedudukan Anjing Kintamani sejajar dengan anjing ras lainnya, dan dapat meningkatkan gengsi serta nilai ekonominya. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Indonesia Kennel Klub atau IKK (dulu Perkin), Benny Kwok Wie Sioe pada saat acara penyerahan sertifikat pengakuan FCI kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster di Gedung Wiswashaba, Kantor Gubernur Bali, Denpasar (13/4).
"Kami mengapresiasi Pemda Bali dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan atas dukungannya sehingga Anjing Kintamani dapat diakui oleh FCI," Ungkap Benny. "Usaha untuk menjadikan Anjing Kintamani sebagai ras dunia telah mulai dirintis pada tahun 1985. Ini dimulai sejak Kontes dan Pameran Anjing (dog show) Kintamani pertama diadakan di Universitas Udayana," tambah Benny menjelaskan jalan panjang pengakuan Anjing Kintamani sebagai anjing ras dunia pertama asal Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PKH, Kementan, I Ketut Diarmita menyampaikan bahwa Anjing Kintamani memiliki penampilan fisik yang menarik, mempunyai kecerdasan, ketangkasan, dan kepatuhan terhadap pemilik sehingga mudah dilatih, juga mudah dikenali sehingga dapat diakui sebagai anjing ras unggul yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya di dunia. "Saya berharap pengakuan FCI ini akan mengangkat minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam memelihara sekaligus mengembangkan Anjing Kintamani ke depan," ujarnya. Sebagai bentuk dukungan terhadap proses pengakuan FCI dan pengembangan Anjing Kintamani, Ketut menjelaskan bahwa Kementan pada tahun 2014 telah menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 581/kpts/sr.120/4/2014 tentang Penetapan Rumpun Anjing Kintamani sebagai rumpun anjing lokal Indonesia dan berkembang biak secara turun temurun di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. (WK) |