JAKARTA, Kamis 7 Maret 2024. Bertempat di Ruang Rapat Utama I Direktorat Jenderal PKH Gedung C Lantai 6 Kementerian Pertanian telah dilaksanakan Lokakarya Keterlibatan Sektor Swasta Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Kerjasama dan komitmen Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan-Kementerian Pertanian dan FAO ECTAD Indonesia dalam mengendalikan ancaman resistensi antimikroba di Indonesia.
Hadir pada kesempatan ini mewakili ASOHI adalah anggota Dewan Pakar ASOHI Drh Hasbullah PhD. Selain ASOHI stakeholder lainnya yang diundang diantaranya Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Persatuan Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI), Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia (IDHSI), Gabungan Pengusaha Makanan Hewan (GPMT), Persatuan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR Indonesia), Pinsar Petelur Nasional (PPN), Gabungan Pengusaha Berbibitan Unggas (GPPU), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Himpunan Peternak Kambing Domba Indonesia (HPDKI), Persatuan Pengusaha Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia (AFFAVETI), Perwakilan FAO ECTAD Indonesia, dan Perwakilan FAO RAP Bangkok.
Acara dibuka oleh sambutan dari Direktur Kesehatan Hewan Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si. yang kemudian dilanjutkan oleh paparannya yang berjudul “Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia. Presentasi kedua berjudul Pendekatan Keterlibatan Sektor Swasta (Private Sector Engagement) disampaikan oleh Dr. Milo Bystricky Pakar dari FAO Regional Asia Pasific (FAO RAP) – Bangkok.
Usai sesi diskusi secara partisipatif, acara dilanjutkan dengan Penyusunan Rekomendasi Keterlibatan Sektor Swasta dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba yang dipandu oleh Team FAO ECTAD Indonesia. (WK)