DEWAN PAKAR ASOHI BAHAS EVALUASI BUKU PEMETAAN PENYAKIT HEWAN TERNAK DI INDONESIA

JAKARTA, Jumat 20 Desember 2024. Memanfaatkan fasilitas zoom meeeting Dewan Pakar ASOHI telah menyelenggarakan Rapat secara virtual. Rapat ini diikuti Ketua merangkap Anggota Prof. Dr. Ir. Budi Tangenjaya, MS, anggota diantaran Drs. Tony Unandar MS, Dr. Sauland Sinaga, dan Dr. Drh. R. Kurnia Achjadi, MS. Sementara dari Pengurus Pusat ASOHI diantaranya adalah Ketua Umum Drh. Irawati Fari, Wakil Ketua 1 Ir. Teddy Candinegara, dan Wakil Ketua 2 Drh. Andi Wijanarko.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merencanakan pembuatan buku pemetaan penyakit hewan ternak di Indonesia. Buku ini menjadi salah satu program kerja utama Dewan Pakar ASOHI dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri peternakan di Indonesia.

Buku pemetaan penyakit hewan ternak ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna untuk memahami kondisi penyakit hewan di Indonesia. Dengan data yang akurat dan up-to-date, buku ini akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik oleh para peternak dan pihak-pihak terkait di sektor peternakan.

Buku ini juga bertujuan untuk melengkapi dan memperbaharui data yang ada di pemerintah terkait dengan kondisi penyakit hewan di Indonesia. Melalui pemetaan yang komprehensif, diharapkan dapat ditemukan pola-pola penyakit yang sering terjadi dan memberikan rekomendasi bagi kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.

Dengan buku pemetaan ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang lebih konkret kepada pemerintah mengenai status dan perkembangan penyakit hewan ternak, yang pada gilirannya akan membantu dalam perencanaan kebijakan yang lebih efektif.

Pada rapat tersebut, para peserta menyepakati beberapa langkah penting yang harus diambil untuk memastikan kesuksesan proyek ini. Berikut beberapa poin utama yang dibahas: Keterlibatan Stakeholder: Pentingnya melibatkan berbagai pihak terkait, seperti dinas peternakan daerah, para praktisi di industri peternakan, dan lembaga-lembaga penelitian, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat mengenai kondisi penyakit hewan ternak di seluruh Indonesia.

Penyusunan Data Pemetaan: Penyusunan data pemetaan akan dilakukan dengan sistematis, mulai dari identifikasi jenis penyakit yang paling banyak ditemui, faktor penyebabnya, hingga dampaknya terhadap produktivitas ternak. Para peserta rapat sepakat untuk menggunakan teknologi terkini, seperti GIS (Geographical Information System), untuk memetakan sebaran penyakit hewan secara lebih akurat.

Koordinasi dengan Pemerintah: Buku ini tidak hanya untuk kepentingan akademik atau industri, tetapi juga sebagai bahan pertimbangan bagi kebijakan pemerintah dalam menangani masalah penyakit hewan ternak. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang erat dengan instansi terkait di tingkat pusat dan daerah.

Rapat ini diakhiri dengan harapan besar agar buku pemetaan penyakit hewan ternak di Indonesia dapat segera selesai dan bermanfaat tidak hanya bagi industri peternakan tetapi juga sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan hewan ternak, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan sektor peternakan Indonesia secara keseluruhan. Semoga inisiatif ini dapat membawa dampak positif bagi industri peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia. (WK)

Scroll to Top