BOGOR, Sabtu 10 Agustus 2024. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang baru saja dilantik 9 Agustus, Dr. drh. Agung Suganda, MSi, melakukan penampilan perdananya di Seminar Nasional bertajuk “Mimpi Panjang Industri Sapi Perah Dataran Rendah di Indonesia”.
Seminar ini diselenggarakan oleh Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Majalah INFOVET, sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia Research & Innovation Expo (InaRI Expo 2024) di Gedung International Convention Center (ICC), KST Soekarno, Cibinong, Bogor.
Dalam seminar yang berlangsung secara hybrid ini, Agung Suganda menyatakan tekadnya untuk memajukan pengembangan sapi perah di Indonesia, khususnya di dataran rendah, sebagai langkah strategis dalam mendukung program minum susu gratis. Ia menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program tersebut.
“Pengembangan industri sapi perah di dataran rendah memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan susu nasional. Kami di Ditjen PKH siap mengawal dan mendukung penuh inisiatif ini,” ungkap Agung Suganda dalam papaparannya.
Seminar yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menghadirkan beberapa narasumber lainnya yang turut membahas berbagai aspek pengembangan industri sapi perah. Plh Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Dr. Ir. Arief Arianto, MSc, membuka acara dengan sambutannya yang menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam sektor peternakan.
Prof. Dr. drh. Herdis, M.Si., memberikan pandangan memengenai “Overview Industri Sapi Perah Terpadu di Daratan Rendah”, di mana ia menjelaskan kondisi terkini dan tantangan yang dihadapi industri sapi perah di Indonesia.
Rijal Fauzi, ST, dari PT Global Dairy Alami, Subang, berbagi pengalaman dalam mengembangkan industri sapi perah di dataran rendah. Ia menyoroti pentingnya teknologi dan manajemen modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.
Sementara itu, Drs. Dedi Setiadi, SP., Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), membahas “Peranan Koperasi dalam Pengembangan Produksi Susu Indonesia”, menekankan peran vital koperasi dalam menjaga keberlanjutan produksi dan kesejahteraan peternak.
Sebagai penutup, Ir. Anneke Anggraeni, M.Si., Ph.D., Peneliti Pusat Riset Peternakan BRIN, menyampaikan materi tentang “Peternakan Terpadu Sapi Perah di Dataran Rendah”, di mana ia memaparkan konsep peternakan terpadu yang efisien dan ramah lingkungan.
Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Windu Negara, S.Pt., M.Si., ini berhasil menarik perhatian banyak peserta, baik yang hadir langsung di lokasi maupun yang mengikuti secara daring. Mereka antusias mendiskusikan berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan industri sapi perah di Indonesia. (BS)