ASOHI GELAR WEBINAR BISNIS "BADAI PASTI BERLALU" Print
Written by sekretariat   
Tuesday, 06 October 2020 12:18
JAKARTA, Jumat 28 Agustus 2020. Melalui aplikasi zoom meeting, ASOHI kembali menggelar webinar "Sharing Bisnis Pengurus ASOHI  Daerah" dengan topik Badai Pasti Berlalu. Webinar menghadirkan narasumber Ir. Teddy Candinegara (Ketua Bidang Peredaran Obat Hewan ASOHI) dan diikuti oleh segenap pengurus ASOHI Nasional dan Daerah yang jumlahnya sekira 20 orang. 
 
Pada kesempatan ini Teddy berbagi pengalaman tentang situasi ekonomi nasional di masa pandemi Covid 19 dan bagaimana menyikapi situasi ini. Ia mengawali dengan laporan terjadinya inflasi sebesar 0,32 persen (q-to-q). Namun jika dibandingkan dengan posisi Juni 2019, terjadi inflasi sebesar 1,96 persen (y-on-y). Selain itu realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM (PMA dan PMDN) selama  Triwulan II-2020 sebesar Rp 191,9 triliun atau turun sebesar 8,9 persen (q-to-q) dan turun 4,3 persen (y-on-y). Pada akhirnya PDB Indonesia di Triwulan II-2020 turun sebesar -5,32 persen dibanding Triwulan yang sama ditahun 2019 sebesar 5,05 persen (y-on-y). 
 
Teddy juga menyoroti pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -4,19% Triwulan II-2020 yang memukul sektor paling besar dampaknya yaitu transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, konstruksi, perdagangan, industri, jasa kesehatan, pertambangan hingga real estate. Tiga sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan positif diantaranya sektor pertanian, informasi dan telekomunikasi, serta pengadaan air. 
 
Namun Teddy juga menggarisbawahi beberapa sektor usaha yang kemungkinan masih akan tumbuh, stagnan, turun dan berada dalam kondisi kritis. Sektor usaha yang masih akan tumbuh diantaranya perusahaan internet, medis, APD, makanan beku, personal healthcare. Sementara sektor yang stagnan diantaranya PDAM, PLN, Pabrik tertentu, pertanian, komputer dan handphone. 
 
Sektor usaha yang diprediksi akan menurun diantaranya pabrik tertentu, perbankan, minyak dan gas, pendidikan, real estate, retail tertentu dan furnitur.  Selain itu sektor yang berada dalam kondisi kritis diantaranya penerbangan, turisme, otomotif, mall, hotel, kapal pesiar, dan transportasi.  
 
Implikasinya perusahan yang  tidak punya cadangan akan mengalami kesulitan cashflow. Perusahan mengambil langkah praktis untuk mengatasi masalah dalam jangka pendek. Keputusan rasional akan mendominasi semua kebijakan perusahaan. (WK)