MINAHASA UTARA, Rabu 20 Maret 2024. U.S. Soybean Export Council (USSEC) Indonesia, bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara dan PINSAR Sulut mengadakan Workshop bagi peternak ayam petelur tentang Biosekuriti, Nutrisi dan Sertifikasi NKV. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Makan Tedu Matuari, Minahasa Utara.
Kegiatan tersebut bertujuan agar peternak dapat semakin memahami dan termotivasi untuk menerapkan biosecurity yang benar, pemilihan nutrisi pakan yang tepat serta dapat memiliki sertifikat NKV budidaya unggas petelur (NKV-BUP). Alfred Kompudu, Animal Protein Technical Consultant USSEC Indonesia memberikan gambaran melalui presentasinya akan pentingnya pemilihan nutrisi yang tepat bagi ayam petelur untuk performa dan produksi yang maksimal dengan menggunakan soybean meal US.
Selain nutrisi, Alfred yang lebih dari 10 tahun menangani biosecurity di peternakan unggas juga menerangkan masalah biosekuriti yang masih dianggap hanya sekedar melakukan “penyemprotan desinfektan” oleh peternak. Jika ditanya apakah sudah melakukan biosecurity di peternakannya, jawab peternak pasti sudah.
Hal penting dalam biosecurity adalah melakukan kontrol dan pengawasan terhadap faktor risiko pembawa agen (kuman) penyakit yaitu Orang, Benda dan Hewan, atau disingkat dengan istilah OBH. “Yang kita lakukan adalah bagaimana supaya kuman penyakit tidak masuk, tumbuh, berkembang, lalu menyebar ke dalam peternakan. Caranya dengan melakukan isolasi, kontrol lalu-lintas, serta pembersihan dan desinfeksi di peternakan yang cara yang benar dan tepat,” ujar Alfred.
Penerapan biosekuriti di peternakan dengan konsep Biosekuriti 3-Zona merupakan salah satu rekomendasi yang tepat untuk mengamankan peternakan khususnya di peternakan unggas. Peternak ayam petelur yang telah menerapkan biosekuriti 3-zona akan lebih mudah mendapatkan sertifikat NKV karena implementasi biosekuriti merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat NKV. Peternak layer di Pulau Jawa, Lampung dan Sulawesi Selatan yang telah menerapkan Biosecurity 3-Zona, banyak yang berhasil mendapatkan sertifikat NKV dan USSEC mendukung program pemerintah tersebut dalam rangka pemenuhan produk asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
Pada kesempatan ini Drh. Hanna Tioho, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Sulawesi Utara dalam presentasinya menjelaskan tahapan dan prosedur untuk mendapatkan sertifikasi NKV, sebagaimana yang syaratkan dalam Permentan No 11 Tahun 2020. Serifikasi NKV Budi Daya Petelur (BUP) berlaku selama 5 tahun dan setiap tahunnya diadakan surveillance untuk memastikan kondisi peternakan tetap sama dan konsisten dalam menjalankan prosedur biosecurity, hygiene dan sanitasi di peternakannya. “Dengan kegiatan ini semoga pelaku usaha semakin termotivasi untuk memiliki sertifkat NKV – BUP, dan pemerintah daerah siap membantu prosesnya,” tutur dia.
Ketua PINSAR Sulawesi Utara, Ir. Jan Tambayong mengemukakan bahwa apa yang dihasilkan dari kegiatan implementasi Biosekuriti di daerah lain menjadi pemacu dan motivasi bagi peternak layer di propinsi Sulawesi Utara untuk bersama-sama melakukan hal yang positif. Harapan kami, peternak layer disini dapat mengajukan pengurusan sertifikasi NKV secara kolektif kepada pemerintah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Biro Perekonomian Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan Satgas Pangan yang berdiskusi dengan peternak layer terkait Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan khususnya jagung dan berusaha mencarikan solusi akan inflasi harga telur di Sulawesi Utara akhir-akhir ini. (WK)