VIV ASIA 2025, MEMBENTUK MASA DEPAN AGRIBISNIS BERKELANJUTAN DI ASIA

BANGKOK, Rabu 12 Maret 2025. VIV Asia 2025, pameran agribisnis “feed to food” internasional terbesar di Asia kembali dibuka. Pameran terkemuka untuk industri produksi protein hewani, kembali dengan edisi terbesar yang pernah ada. Acara yang sangat dinantikan ini diselenggarakan bersamaan dengan Meat Pro Asia dan Horti Agri Next (HAN) Asia, secara resmi dibuka untuk umum. Berlangsung 12-14 Maret 2025, pameran ini menghadirkan para pemimpin industri, inovator, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk bersama-sama membentuk masa depan produksi pangan dan agribisnis yang berkelanjutan di Asia.

Dengan luas pameran mencapai 75.000 m2 di Challenger Halls 1–3 dan Exhibition Halls 5–7, acara ini menghadirkan hingga 1.500 perusahaan ternama, di mana 93% pesertanya berasal dari luar Thailand. Dari 46 negara yang berpartisipasi, hampir setengahnya berasal dari negara-negara Asia. Dengan perkiraan jumlah pengunjung mencapai 50.000 orang, VIV Asia 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai pameran dagang terbesar di Asia untuk industri peternakan, akuakultur, pertanian, dan pengolahan makanan.

Acara Grand Networking Reception diadakan pada malam pertama VIV Asia 2025 dan dihadiri oleh berbagai pejabat terkemuka. Salah satu tamu istimewa yang hadir adalah CEO & Presiden Royal Dutch Jaarbeurs, Jeroen Van Hooff, yang menyampaikan pidato sambutan.

“VIV Asia bukan sekadar pameran, ini adalah kekuatan pendorong dibalik kebangkitan Asia sebagai pusat global agrifood dan kesehatan hewan. Dengan Asia menyumbang lebih dari 50% output pertanian global dan pengeluaran pangan yang diperkirakan mencapai USD 8,4 triliun pada 2030, kawasan ini memainkan peran penting dalam produksi pangan, perdagangan, dan investasi masa depan. Seiring percepatan urbanisasi dan investasi infrastruktur, VIV Asia menjadi platform utama bagi para pemimpin industri untuk menjalin kemitraan, mendorong inovasi, dan membuka peluang ekonomi yang akan menentukan pertumbuhan kawasan ini,” ucap Jeroen.

Sementara itu, dukungan kuat juga datang dari Thailand Convention & Exhibition Bureau (TCEB), yang diwakili oleh Wakil Presiden Seniornya, Puripan Bunnag. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa Thailand adalah pemain utama dalam Industri 4.0, di mana sektor pertanian dan produksi pangan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat posisi negara ini sebagai pusat bisnis terkemuka di Asia.

Mengangkat tema utama seperti manajemen penyakit, biosekuriti, dan pertanian regeneratif, VIV Asia 2025 akan terus menampilkan inovasi dan terobosan terbaru dalam empat sumber utama protein hewani: unggas, babi, akuakultur, dan susu. Para peserta mendapatkan wawasan langsung mengenai perkembangan terkini dalam bidang pemuliaan, kesehatan, nutrisi, serta teknologi pertanian cerdas, memastikan mereka tetap unggul dalam industri yang terus berkembang pesat. Dengan meningkatnya permintaan pangan di Asia dan fokus pada keberlanjutan, acara ini menjadi akselerator bisnis utama, memberikan akses ke teknologi mutakhir dan wawasan investasi yang membentuk masa depan industri. (TRL)

Scroll to Top