AGROMARITIM OUTLOOK 2024: PERAN, TANTANGAN DAN PENATAAN PERUNGGASAN

BOGOR, 27-28 Februari 2024. Himpunan Alumni IPB (HA IPB) menggelar acara “Agromaritim Outlook 2024 dan Rakernas III HA IPB” yang berlangsung di IPB International Convention Center Bogor. Ketua Umum HA IPB, Walneg S. Jas mengatakan bahwa pada momentum pemilu ini, pihaknya ingin berkonsentrasi dengan apa yang menjadi core-nya yakni membawa agromaritim. Dalam beberapa waktu ke depan pihaknya juga akan beraudiensi dan menyerahkan ke pemerintah (Bappenas) sebagai dapur kebijakan pembangunan dan juga presiden terpilih agar agromaritim ini dipakai sebagai salah satu pondasi pembangunan ke depan untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam rangkain acara tersebut, komoditas perunggasan menjadi salah satu topik menarik yang banyak di bahas. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda menjelaskan bahwa komoditas unggas, menjadi komoditas satu-satunya di peternakan yang hulu hilirnya sudah terbentuk dengan baik. tak hanya mampu berswasembada, produk perunggasan berkontribusi atas 2/3 dari konsumsi protein masyarakat Indonesia, serta menyumbang 80,77 % terhadap total produksi ternak. Selain itu, industri ini juga secara nyata telah mendukung perekonomian negara dengan menyumbang 60 persen terhadap PDB peternakan.

Masih dalam rangkaian acara yang sama, Anton J Supit, selaku Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sekaligus Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk menyebutkan bahwa perunggasan menjadi industri agro yang dibangun sendiri setelah era kemerdekaan. Namun, industri perunggasan juga belum bisa dikatakan mapan. Banyak persoalan yang harus dipecahkan.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Peternakan, IPB University, sekaligus Kepala PSP3 IPB University, Prof Muladno memberikan gagasan pembentukan Sistem Integrasi Horizontal Industri Ayam (SINTHIA). Muladno mengajak para pengusaha mandiri dan peternak kecil berjamaah dan melakukan usaha seperti integrator vertikal. Dimana mereka harus mengkonsolidasikan diri dan bersatu. Kemudian bergabung dengan perusahaan PS, feedmill dan RPHU agar bisa melakukan usaha dari hulu hingga hilir. (PI)

Scroll to Top