BOGOR, Senin 17 Februari 2025. Bertempat di Swiss Bell Hotel, ASOHI menggelar Rapat Pleno yang diikuti oleh segenap pengurus ASOHI Pusat. Mereka diantaranya Ketua Umum Drh Irawati Fari, Sekretaris Jenderal Drh Forlin Tinora, Bendahara Umum Hj Henny R Karim SE, MBA, Wakil Bendahara Abdul Aziz SE, Wakil Ketua 1 Ir Teddy Candinegara, Wakil Waka 1 & Ketua Bidang Organisasi Drh Almasdi Rahman, Ketua Sub Bidang Produsen Drh Sugiyono, Ketua Sub Bidang Distributor & DAPP Drh Arista Novi Sandra, Wakil Ketua 2 Drh Andi Wijanarko, Wakil Waka 2 & Ketua Bidang Antar Lembaga Drh Harris Priyadi, Anggota Sub Bidang Antar Lembaga khusus AMR Drh Rachmat Ayu Dewi Haryati, Ketua Sub Bidang Pemerintahan Drh Sri Murwati, Anggota Sub Bidang Pemerintahan Drh Citra Ayu Amalia, Anggota Sub Bidang Non Pemerintahan Drh Shinta Rizanti Binol, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Drh Yusman Friyadi, Anggota Bidang Hubungan Luar Negeri Drh Wilson, dan perwakilan dari PT Gallus Indonesia Utama Direktur Utama Ir Bambang Suharno yang didampingi Marketing Managert Ir Darmamung Siswantoro.
Pada kesempatan ini Ketua Umum Drh Irawati Fari mengingatkan kembali amanat Munas VIII ASOHI dan menghimbau pengurus agar pro aktif dalam menjalankan amanat Munas. Semua pengurus harus melanjutkan pelaksanakan semua keputusan MUNAS VIII dan memastikan semua program kerja terlaksana dengan tuntas di September 2025.
Irawati menegaskan beberapa program kerja penting diantaranya penertiban dan penguatan Kepengurusan ASOHI Daerah, serta dinamisir Kegiatan ASOHI Daerah; Mengaktifkan kegiatan di ASOHI Daerah; Penertiban iuran anggota ASOHI Daerah; Sebelum pelaksanaan Munas IX diharapkan semua Daerah yang sudah habis masa Kepengurusannya harus sudah melaksanakan Musda; Melengkapi database Pengurus ASOHI Daerah; dan Memperbanyak kegiatan pembinaan, pelatihan, dan penyampaian informasi yang bermanfaat bagi anggota.
Dari Sub Bidang Produsen dilaporkan rencana kegiatan sampai dengan September 2025 diantaranya akan mengadakan Audiensi dengan POH untuk mendiskusikan perihal biaya CPOHB; mengadakan Pelatihan CPOHB yang rencananya akan dihelat di akhir bulan April 2025 atau awal Mei 2025 dengan pelaksana ASOHI Pusat dan ASOHI Jawa Barat; mengadakan Pelatihan SIPT dengan pelaksana kerjasama antara ASOHI Pusat dan dan ASOHI Daerah dengan jadwal sbb: Mei (Jatim), Juni (Jateng), Juli (Sumbagut), Agustus (Sumbagsel), September (Sulawesi).
Sementara itu dari Sub Bidang PetShop dilaporkan kondisinya dari banyak dari pelaku usaha yang kurang pemahaman dan ketidakpedulian terkait perizinan yang berlaku. Wilayah yang cukup luas dan beragamnya pemahaman para Pemerintah Daerah hingga peraturan yang berbeda disetiap daerah telah menciptakan tantangan untuk memberi pemahaman betapa pentingnya peraturan terhadap keberlangsungan usaha pet shop. Untuk itu rencana kegiatan ASOHI akan mengadakan pertemuan bidang petshop dengan Dinas tentang perijinan usaha petshop dan menginisiasi pertemuan ASOHI Daerah dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha.
Dari Sub Bidang Pemerintah sampai dengan September 2025 dilaporkan akan melakukan kegiatan berkoordinasi dengan Sub Bidang Registrasi untuk mengadakan Pelatihan Registrasi yang khusus untuk Register Perusahaan anggota dan rencananya setelah pelaksanaan Pelatihan PJTOH. Materi pelatihannya Penyusunan Dokumen dan Simulasi/Workshop. Kegiatan lainnya yaitu melakukan koordinasi dengan Sub Bidang Obat Ikan untuk mengadakan Pelatihan Pendaftaran Obat Ikan dan Sosialisasi Peraturan tentang Obat Ikan.
Sementara itu untuk Sub Bidang Non Pemerintahan, juga dilaporkan tentang rencana pelaksanaan seminar ”Peran ASOHI Terhadap Produksi dan Peredaran Obat Pet Di Indonesia”. Target pesertanya adalah Produsen dan Pengusaha Petshop. Selain itu juga akan mengagendakan Seminar/Forum Grup Discussion (FGD) Perunggasan berkolaborasi dengan ADHPI dan PINSAR dengan target peserta anggota ASOHI, drh Perunggasan, Peternak Unggas. Juga Seminar/FGD dengan tema Pengendalian PMK berkolaborasi dengan IDHSI, Paveti, HPDKI, Gapuspindo dengan target peserta anggota ASOHI, drh ruminansia, paramedis veteriner, peternak sapi, domba, dan kambing.
Dari Sub Bidang Hubungan Luar Negeri dilaporkan proses ekspor produk dari indonesia terkendala proses registrasi di negara tujuan. Negara-negara tertentu sudah mengadopsi sistem PIC’s dan cGMP (Asia Tenggara, Taiwan, dll) dengan mengeluarkan Special Export Permit untuk tujuan ekspor. Untuk itu rencana kegiatan sampai dengan bulan September 2025 pengurus akan mendorong secara aktif agar pemerintah segera meratifikasi keberterimaan sistem GMP dengan mengikuti standar PIC’s untuk negara-negara di Asia.
ASOHI juga akan berkomunikasi aktif dengan atase perdagangan di negara-negara yang punya potensi ekspor produk kesehatan hewan. Mengawal percepatan proses registrasi untuk tujuan ekspor. Terakhir laporan dari Tim AMR yang akan menghadiri RAN AMR yang diselenggarakan oleh Kemenko FAO. (WK)